Senin, 28 Januari 2013

Ada Hati di Masa Orientasi


    Siapa sih yang tak ingin memakai seragam putih abu-abu. Pasti semua orang mendambakan seragam itu.
Dan kini tiba saatnya aku memakai seragam abu-abu putih yang menurutku sangat istimewa.
Namaku Alia, aku sekolah di SMA 2 Surabaya. Dan aku terlahir dari keluarga yang biasa , tidak seperti teman-temanku yang kaya raya.
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah SMA, dan pastinya hari pertama MOS.

Dihari pertama aku sudah terlambat, padahal terlambat beberapa menit saja, ternyata banyak sih yang terlambat, jadi aku agak tenang.  Meskipun tenang tapi ya takut sih, soalnya dibentak-bentak sama kakak senior yang super jahat itu. Suruh lari-lari lah itu lah dan seterusnya.
Matahari yang terik membuat kulitku memanas, harus sabar menunggu upacara yang tak kunjung usai. Alhamdulillah upacara sudah selesai dan semua siswa diperbolehkan masuk kelas kecuali yang datang terlambat, termasuk aku. Hufft....
Dan akhirnya aku pun masuk kelas setelah dihukum tadi, sangat menyebalkan tapi juga mengasyikkan.
Aku berada di kelas X5, banyak juga teman-teman SMP ku yang di kelas X5, Alhamdulillah seneng deh banyak temannya.
Semua anak sudah diberi kartu orientasi kecuali aku dan teman-teman yang terlambat.
Di kelasku ada 3 kakak pendamping selama MOS, mereka baik banget, namanya Kak Arina, Kak Rosy, dan Kak Mufid. Oya sebelum diberi kartu tersebut , Kak Mufid bertanya padaku, “Loh, Alia kok terlambat?”dan aku hanya cengengesan saja. Pikirku dia kok tau namaku ya? Ah mungkin dari absen kelas kali ya..
Setelah kejadian itu, aku semakin gak enak sama teman-temanku. Kata salah satu temanku yang bernama Nudya tuh Kak Mufid lebih perhatian sama aku daripada yang lain. Tapi masak sih?
Aku senang sekali dalam mengikuti MOS ini, aku punya banyak teman. Banyak kenalan baru.
Di kelas aku dekat dengan Fitri, Asti, Nudya, Fila, dan lain sebagainya. Tapi aku lebih dekat dengan Fitri.
Hmm, kedekatanku dengan Kak Mufid sangat aku rahasiakan. Dan ternyata Fitri, teman dekatku, dia menyukai Kak Mufid. Awalnya sih aku biasa aja, setiap dia cerita selalu aku kasih solusi.
Hari dimana perlombaan telah tiba. Kak Mufid menunjukku sebagai wakil kelas lomba baca Qur’an. Aku menolaknya dan dia tetap memaksaku. Dalam satu kelas diambil 2 perwakilan putra dan putri, yang putri aku dan yang putra Ahmad. Yasudah akhirnya aku mengikuti lomba baca Qur’an tersebut dengan lancar. Awalnya sih aku hampir nangis di depan Kak Mufid gara-garaa aku ditunjuk, cengeng banget ya aku.
Setelah  lomba baca Qur’an. Aku ke lapangan belakang untuk melihat teman-temanku lomba.
Disana ada berbagai macam perlombaan. Seru abis pokoknya. Tapi aku nggak bisa ikut, gak apa-apa deh.
Aku ikut nggerombol ke panitia MOS, awalnya aku takut, lama-kelamaan juga enggak kok. Mereka itu sebenarnya asyik loh, mungkin wajahnya cuma sandiwara saja.
Aku ditanya macam-macam sama Kak Mufid, “ya Alhamdulillah lancar dan nerves kak” aku jawab sambil duduk di dekat dia.  Kami tukeran nomor ponsel setelah lomba usai.
Semenjak itu, aku dan dia sering sms-an. Gembira, namun terbesit rasa sedih.
Karena besok adalah hari terakhir MOS, dan pastinya aku dan dia akan sangat sedikit sekali waktu untuk bertemu, kalau MOS kan setiap hari, sekelas bahkan.hehheehee...
Hari terakhir MOS telah datang. Semua murid baru dikumpulkan di Aula sekolah yang terletak tak jauh dari kelasku. Aku dan teman – temanku sangat tegang. Tetapi, semua dalam keadaan tenang.
Setelah kami sudah berkumpul semua, kami, murid baru dimarahin habis-habisan. Gak tau tuh apa salah kita. Ada beberapa teman yang dipanggil ke depan. Kataanya sih melanggar tata tertib sekolah, ada yang bawa ponsel dan lain sebagainya, dan ancamannya akan dikeluarkan dari sekolah.
Suasana semakin mencekam, ada juga sebagian yang menangis.
Dan aku melihat Kak Mufid juga terlibat aksi panitia yang memarahi murid baru. Aku hanya memandang wajahnya yang tampan itu, aneh kan , padahal tak seorangpun yang berani memandang wajah panitia yang super killer itu. Tau nggak sih , itu ulah kakak senior kami, mereka sengaja membuat drama agar adik junior menangis.
Setelah itu, kami menikmati pentas seni yanng sebelumnya sudah disiapkan. Kami para murid baru loncat-loncat karena kegirangan bahagia. Aku sangat bahagia di hari terakhir MOS. Dan aku terjebak dalam cinta di masa orientasi.

4 komentar:

Unknown mengatakan...

flash back tta....

Unknown mengatakan...

hehehe.......kata siapa???? kan itu bukan namaku...

Unknown mengatakan...

kisah nayata ya kan?? hehehe..

Unknown mengatakan...

nggih,,,
namanya pun ya nyata mbak...:)

Posting Komentar

 
;